Monday, April 2, 2012

Mencintai Allah

Syekh Abdul Qadir al-Jailani (Part-5)
(Pengajian 9 Jumadi al-Akhirah 545 H. di Ribath)

Diriwayatkan dari Nabi Saw :
"Bahwasanya seorang laki-laki datang menghadapnya, lalu berkata, 'Aku mencintaimu karena Allah 'Azza wa Jalla.' Beliau pun bersabda padanya, 'Jadikan bala cobaan sebagai jubah, jadikan kefakiran sebagai jubah."

Karena engkau ingin bersifat sepertiku, maka sifatilah dirimu seperti sifatku. Termasuk syarat mahabbah adalah muwafaqah (menurut). Dikisahkan bahwa Abu Bakr ash-Shiddiq ra. (rela) memberikan seluruh harta kekayaannya kepada Nabi Saw, karena kesungguhan cintanya kepada beliau. Ia berbuat seperti perbuatannya dan ikut merasakan kefakiran bersamanya, hingga ia ikut memanggul beban. Ia menurutinya, lahir dan batin, dalam kesunyian dan juga keramaian, tetapi engkau sembunyikan dinar dan dirhammu dari mereka, sambil mengharap kedekatan dan kebersamaan dengan mereka. Pakailah akal! Ini adalah mahabbah yang bohong belaka. Seorang pecinta tidak akan menyembunyikan apa pun dari kekasihnya, bahkan ia akan memberikan segala sesuatu padanya.

Kefakiran sudah melekat pada diri Nabi Saw. dan tak pernah meninggalkannya. Beliau bersabda :
"Kefakiran lebih cepat mengantarkanku kepada Zat yang mencintaiku (Allah) daripada aliran air ke muaranya."

'A'isyah, rda. menuturkan labih lanjut, "Dunia senantiasa menjadi kotoran yang menyesakkan kami selama Rasulullah Saw. masih berada di tengah-tengah kami. Selepas beliau meninggal, dunia mengalir pada kami dengan derasnya."

Jika kefakiran adalah syarat mencintai Rasul, maka syarat mencintai Allah adalah bala cobaan. Seorang Sufi menuturkan, "Setiap bala cobaan disertai dengan kesetiaan." Agar tidak dicap hanya mengaku-aku cinta Allah dengan kebohongan, kemunafikan, dan riya', maka cabut kembali klaim dan kebohonganmu. Jangan pernah engkau lintaskan ini dalam kepalamu. Jika engkau datang, maka sedekahlah, jika tidak, maka jangan ikuti kami. Jangan bersikap perlente di depan tukang tukar uang (tanpa uang), sebab ia tidak akan menerimamu dan malah akan mengeksposmu. Jangan dekati ular dan macan, sebab mereka bisa membinasakanmu. Jika engkau seorang pawang, bolelah kau dekati ular itu, dan jika engkau sudah memiliki kekuatan, maka dekatilah macan itu. Jalan (menuju) al-Haqq 'Azza wa Jalla membutuhkan kejujuran (kesungguhan, shidq) dan cahaya makrifat. Dengan kesungguhan, mentari makrifat akan muncul di hati kaum shiddiqin, dan tidak pernah tenggelam, siang maupun malam.

Wahai pemuda, berpalinglah engkau dari orang-orang munafik yang mendapat murka Allah 'Azza wa Jalla. Pakailah akal dan jangan engkau dekat-dekat dengan kebanyakan manusia (ahl az-zaman), karena mereka adalah serigala-serigala berbulu domba. Ambillah cermin pikir dan mengacalah. Mohonlah juga pada Allah agar memperlihatkan padamu akan dirimu (sendiri) dan mereka. Aku telah berpengalaman dengan manusia dan Sang Maha Pencinta. Kutemukan keburukan pada diri manusia, dan kebaikan pada Sang Pencipta. Ya Allah, selamatkanlah kami dari keburukan perilaku mereka dan anugrahkan pada kami kebaikan-Mu di dunia dan Akhirat.
 
Aku tidak menginginkan kalian demi kepentinganku, malainkan demi kepentingan kalian sendiri. Aku hanya membuat simpul pada tali kalian, dan aku tidak mengambil apa-apa dari kalian kecuali demi kemaslahatan kalian. Aku sudah memiliki sesuatu yang telah diperuntukkan khusus bagiku dan tidak kubutuhkan apa yung aku ambil dari kalian. Aku hanya tinggal bekerja atau bertawakkal apda Allah 'Azza wa Jalla. Aku tak pernah mengaharapkan pemberian kalian sebagaimana orang munafik yang riya', berpasrah diri pada kalian dan melupakan Tuhannya. Aku adalah parameter timbangan penghuni bumi (manusia), maka bersikaplah logis dan jangan bermuka manis di hadapanku, sebab aku mengetahui kualitas baik dan rendah kalian berkat pertolongan Allah dan akreditasi-Nya padaku.
 
Jika engkau menginginkan kebahagiaan, maka jadilah engkau landasan tongkatku, hingga bisa kuketuk-ketuk nadi hawa nafsumu, tabiat, Setan, musuh-musuhmu, serta kolega-kolega burukmu. Mohonlah pertolongan kepada Tuhanmu dalam menghadapi musuh-musuh ini. Si pemenang adalah orang yang bersabar menghadapinya dan si pecundang adalah orang yang menyerah pada mereka. Petaka memang banyak, tetapi muara (rumah)nya hanya satu. Penyakit juga banyak, namun tabibnya hanya satu. Hai, orang-orang yang sakit jiwa, pasrahkanlah dirimu pada seorang tabib. Jangan menuduh mereka atas apa saja yang ia lakukan padamu, karena dia lebih sayang dengan kalian daripada kalian sendiri. Membisulah di hadapnnya dan jangan sekali-kali membantahnya, niscaya kalian akan melihat segenap kebaikan di dunia dan Akhirat.
 
Kaum (Sufi) senantiasa dalam kondisi diam secara total, mati total, dan keterkejutan total. Jika hal ini telah sempurna mereka jalankan, dan mereka pun masih terus menjalaninya, maka Allah akan membuat mereka bicara kembali, sebagai mana Dia membuat bicara benda-benda mati pada Hari Kiamat. Mereka tidak berbicara kecuali jika dititahkan untuk bicara. Mereka juga tidak mengambil  jika tidak diberi. Tidak pula mereka bergembira jika tidak digembirakan. Hati mereka memang sudah menyamai hati para malaikat. Allah berfirman :
"Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (Q.S. 66:6).
 
 Mereka telah menyamai derajat malaikat, bahkan setingkat lebih tinggi berkat makrifat pada Allah 'Azza wa Jalla dan pengetahuan terhadap-Nya serta terhadap malaikat-Nya. Para pembantu dan pengikut mereka banyak menyerap manfaat dari mereka, sebab terdapat hikmah yang memancar deras di hati mereka. Hati mereka terjaga dari segala petaka, karena pataka hanya sampai pada anggota badan, struktur tubuh, dan nafsu mereka, serta tidak pernah sekalipun mencintai hati mereka.

Jika engkau ingin mencintai posisi mereka, maka engkau harus merealisasikan keislaman, meninggalkan dosa-dosa, baik yang kasat mata maupun yang tersembunyi, berlaku wara' secara universal, zuhud menjauhi kemubahan duniawi maupun kehalalannya, merasa cukup dengan kemurahan Allah, zuhud juga dalam kemurahan anugrah-Nya dan merasa cukup (kaya) dengan kedekatan-Nya (hingga tak butuh apa-apa lagi). Jikalau rasa cukupmu dengan kedekatan-Nya sudah benar-benar sahih, maka Dia akan mengucurkan anugrah kemurahan-Nya padamu. Dia akan membuka untukmu pintu-pintu bagian-Nya (qadha dan qadar), juga pintu kelembutan, rahmat, dan anugrah-Nya. Dia genggam dunia untukmu, lalu membentangkannya seluas-luasnya.

Semua anugrah ini hanya diberikan-Nya pada manusia-manusia pilihan, yaitu para wali dan shiddiqin, karena Dia Maha Mengetahui akan ketakwaan mereka. Mereka tidak pernah menyibukkan diri dengan sesuatu sampai terlena melupakan-Nya, namun pada banyak kasus, dunia tergenggam rapat dari mereka (tidak Allah kucurkan pada mereka), karena Dia lebih suka kesunyian total mereka hanya bersaman-Nya, kehadiran mereka hanya pada-Nya, dan pencarian mereka untuk-Nya. Jikalau Dia menganugerahi keduniaan pada mereka, bisa jadi mereka malah sibuk mengurusinya, duduk bersamanya, dan lupa melayani-Nya. Inilah yang biasa terjadi, sementara hal di atas adalah sesuatu yang jarang terjadi. Adapun yang jarang ini tidak terkait dengan hukum. Nabi Saw. termasuk orang yang ditawari dunia, namun tidak sibuk mengurusinya dan lupa melayani-Nya. Beliau tidak menoleh pada bagian-bagian (rezeki) dengan segala kesempurnaan zuhud dan penentangan. Beliau pernah ditawari kunci-kunci kekayaan bumi, namun beliau justru mengembalikannya sembari berkata :
"Tuhan, hidupkanlah aku sebagai orang miskin dan matikan aku sebagai orang miskin, serta kumpulkan aku kelak bersama orang-orang miskin."

Zuhud adalah anugrah kesalehan. Jika tidak, maka tidak ada seorang pun yang mampu berzuhud menjauhi (dunia)nya. Seorang Mukmin bebas lepas dari beban ambisi (mengumpulkan duniawi), tidak pula rakus dan terburu-buru. Dia berzuhud atas  segala sesuatu dengan segenap hatinya dan berpaling darinya dengan segenap nuraninya. Dia hanya sibuk dengan apa yang diperintah kepadanya, dan dia tahu pasti bahwa bagiannya tidak akan lepas darinya, hingga dia pun tidak perlu mencarinya. Dia biarkan bagian-bagian (duniawi) berlari mengejar di belakangnya, merendah dan memohon-mohon padanya untuk menerimanya.

Wahai pemuda! Engkau membutuhkan keimanan yang mengarahkanmu di jalan al-Haqq 'Azza wa Jalla, juga keyakinan yang mengokohkan  jejak langkahmu di sana. Pada awal penempuhanmu di jalan ini, engkau membutuhkan himyan (ikat celana berisi uang sebagai bekal), dan pada akhirnya engkau membutuhkan iman. Bedanya dengan jalan ke Makkah yang dikatakan oleh sebagian kalangan membutuhkan iman dulu, baru himya dan iman, di awal dan akhir perjalanan.

Sufyan ash-Shawri-semoga Allah mengasihinya-pada awal menuntut ilmu, diperutnya terikat sabuk himyan berisi uang 500 dinar untuk keperluan hidup dan belajar. Dia ketuk-ketuk sabuk itu dengan tangannya seraya berkata, "Jika tidak ada engkau, pastilah mereka sudah membuang kita." Setelah diperolehnya ilmu dan makrifat pengetahuan al-Haqq 'Azza wa Jalla, maka dia sumbangkan sisa uang yang ada padanya untuk kaum fakir dalam waktu satu hari, seraya berkata, "Jikalau langit adalah besi yang tak mencurahkan hujan, bumi berupa batu cadas yang tak menumbuhkan (tanaman) dan aku pun (harus) berkonsentrasi mencari rezeki, maka pastilah aku menjadi kafir."

Bekerja dan beriteraksilah  dengan sarana sampai imanmu benar-benar kuat, baru setelah itu berpindahlah dari sarana (sebab) pada Pemberi sarana (Musabbib). Para nabi juga bekerja, bermodal, dan berhubungan dengan sarana duniawi pada awal keadaan mereka, baru pada akhirnya, mereka pasrah diri (tawakal). Mereka mensinergikan  kerja dan tawakal sebagai awalan dan akhiran, syariat dan hakikat. Hai orang-orang yang tertolak (al-mahrum)! Jangan kosongkan tanganmu dari bekerja demi kepasrahan  diri (menunggu) apa yang ada di tangan manusia dan membebani mereka. Dengan demikian, engkau telah mengingkari nikmat takdir. Allah 'Azza wa Jalla pun murka besar padamu dan menjauhimu. Tidak bekerja dan mengemis pada manusia adalah siksaan ('uqubah) dari Allah pada seorang hamba. Nabi Sulayman As, misalnya. Setelah Allah melengserkan tahta kerajaannya, kemudian Dia menghukumnya dengan banyak hal, di antaranya mengemis dan meminta-minta. Dulu pada masa pemerintahannya, dia bekerja dan bisa makan dari hasil keringatnya sendiri, namun kemudian al-Haqq 'Azza wa Jalla menyempitkan  jalan rezeki baginya, hingga dia terpaksa harus meminta-minta. Semua itu di karenakan istrinya menyembah patung di rumahnya (Sulayman) selama 40 hari, maka selama 40 hari juga ia terus mendapat siksaan hari demi hari.

Kaum (saleh) tidak memiliki obat keceriaan bagi mendung kesedihan mereka, juga tidak meletakkan beban mereka, dan tidak pula memiliki permata kasih di mata mereka serta hiburan bagi musibah mereka, hingga mereka  bertemu Tuhan mereka. Pertemuan kaum saleh dengan Tuhannya meliputi dua jenis; pertama, pertemuan di dunia, yaitu melalui hati dan nurani kaum saleh, dan ini termasuk jarang terjadi. Kedua, petemuan di akhirat. Kaum saleh baru bisa merasakan kebagaiaan dan keceriaan setelah bertemu dengan Tuhan mereka, meskipun sebelumnya, musibah (kesedihan) terus-menerus menimpa.

(Setelah berbicara tentang nafsu, Syekh Abdul Qadir al-Jailani melanjutkan) :

Wahai pemuda! Cegahlah nafsu dari syahwat kesenangan dan kelezatan. Berilah dia makanan yang suci tanpa najis. Makanan yang suci adalah makanan halal. Adapun makanan yang najis adalah haram. Kemudian tutur Syekh lagi, berilah dia sarapan yang halal hingga dia tidak menjadi sombong, tinggi hati, dan kurang ajar. Ya Allah, kenalkanlah kami dengan-Mu hingga kami mengenal-Mu. Amin.

Cat :
Disadur dari "Rahasia-rahasia Agung Berjumpa Allah, Lautan Hikmah Kekasih Allah, 62 Pedoman Hidup untuk Menjadi kekasih Alla", hal 21 s/d 26, Penerbit Diva Press, Cetakan III Januari 2008.

Thursday, March 22, 2012

Menghasilkan Listrik dari Buah Belimbing



Belimbing yang biasa digunakan sebagai sayuran ini dihaluskan untuk diambil airnya.
Selanjutnya, dengan menggunakan media tanah yang ditaruh dalam gelas bekas air mineral, air belimbing ini disuntikkan secukupnya.
Selanjutnya, masing-masing gelas berisi tanah bercampur sari air belimbing ini dihubungkan dengan rangkaian kawat lempengan tembaga dan seng guna mengalirkan arus listrik.
Hasilnya, energi listrik pun tercipta dengan tegangan yang lumayan, yakni hingga mencapai 5 Volt, cukup untuk menghidupkan lampu penerangan. Tegangan yang dihasilkan ini juga lebih besar dari tegangan satu buah batu baterai.
Energi listrik ini tercipta karena belimbing wuluh memiliki tingkat keasaman tinggi hingga dapat mengantarkan ion dan elektron yang ada pada lempengan tembaga dan seng sehingga terciptalah arus listrik.
ata-rata, 10 butir belimbing wuluh mampu menciptakan tegangan listrik hingga mencapai 2,5 volt atau setara dengan satu buah baterai kering. Bahkan, energi listrik dari belimbing sayur ini dapat bertahan hingga satu bulan.

AIR YANG BERUBAH WARNA

Bahan & Alat :
1.
Amonia
2. Fenolftalein
3. Asam asetat (cuka)
4. Gelas kimia

Cara Kerja :
1. Siapkan ketiga jenis cairan kimia tersebut di gelas kimia yang terpisah.
2. Tuangkan fenolftalein ke dalam amonia.
3. Lihat apa yang terjadi.
4. Kemudian tuang asam asetat (cuka) ke dalam campuran kedua cairan sebelumnya.
5. Lihat hasilnya.

Apa yang terjadi ?
>Ketika fenolftalein dicampur amoniak yang keduanya sama-sama berwarna bening seperti air, tiba-tiba berubah menjadi warna merah.
Dan ketika dicampur lagi dengan asam asetat (cuka) warnanya berubah lagi menjadi bening seperti air!

Mengapa bisa begitu ?
>Karena amoniak bersifat basa, jadi ketika dicampur fenolftalein yang merupakan indikator basa, akan berubah menjadi merah. Dan ketika dicampur asam asetat (cuka) yang bersifat asam, warnanya berubah lagi menjadi bening karena ketika asam dicampur basa akan bersifat netral seperti air.

SELAMAT MENCOBA

Membuat Balon Mengembang tanpa ditiup


Kali ini kita akan melakukan percobaan sederhana membuat balon tanpa kita harus meniupnya. Bahan-bahan ini bisa didapatkan dengan mudah di rumah kita.

 
Bahan :
1. asam cuka (umumnya kadar yang dijual di warung sekitar 25 %)
2. baking soda atau soda kue atau kapur tulis
3. botol air mineral 600 mL
4. balon
5. air
cara kerja
1. Isi botol mineral dengan air cuka 1 botol
2. tambahkan air secukupnya hingga 3/4 botol
3. aduk hingga merata
4. Masukkan 3 – 4 soda kue ke dalam balon
5. Dengan tanpa menjatuhkan soda kue ke botol, pasang balon ke mulut botol
6. masukkan baking soda yang di dalam balon ke botol dengan mengoyang-goyang balon
Segera setelah tercampur, gas akan muncul dari larutan dan membuat balon mengembang tanpa harus ditiup

Penjelasan :
asam cuka bersifat asam mengandung H+
baking soda (NaHCO3) dan kapur tulis (CaCO3) memiliki gugus karbonat
saat tercampur terjadi reaksi
2H+ + CO3 2- –>  CO2 + H2O
gas CO2 (karbondioksida) yang dihasilkan akan membuat balon mengembang, campuran cuka dan soda kue akan mengembangkan balon karena cuka bereaksi dengan soda kue dan menghasilkan gas karbondioksida, gas ini yang menyebabkan balon mengembang.

Wednesday, March 21, 2012

Garam sebagai media untuk membekukan cairan menjadi es


BAB I  PENDAHULUAN
Garam banyak digunakan sebagai bumbu masak oleh ibu rumah tangga atau pengusaha restoran agar sajian menunya menjadi lebih enak terasa dilidah. Namun kegunaan lain dari garam yaiutu garam dapat digunakan untuk membekukan air.
pencampuran garam ke dalam es batu menyebabkan sebagian es batu mencair, Kemudian air dari es batu ini akan membentuk air garam. Lama kelamaan jumlah air garam yang terbentuk akan semakin banyak seiring dengan banyaknya es yang mencair. Reaksi antara garam dan es batu menimbulkan penurunan suhu. Dengan demikian reaksi ini termasuk reaksi eksoterm yaitu reaksi pelepasan panas atau energi. Hal ini terjadi karena titik beku larutan garam lebih rendah dari titik beku pelarut murni. Penyebabnya, agar larutan garam membeku garam melepaskan panas yang akhirnya panas itu diterima oleh es batu dan menyebabkan sebagian es mencair. Sementara itu, airpun mencoba membuang panas yang diterimanya. Akhirnya karena garam yang banyak tersebar dalam larutan garam membuat suhu larutan menjadi lebih rendah daripada suhu es murni. Di sisi lain, suhu campuran es putar jauh lebih tinggi dari suhu larutan garam. Hal ini mengakibatkan campuran bahan es putar melepas panasnya ke larutan garam untuk menciptakan keseimbangan suhu. Pada saat terjadi keseimbangan suhu, suhu di dalam campuran es putar menjadi jauh lebih rendah dari suhunya semula. Suhu yang rendah ini cukup untuk membekukan campuran es putar.

BAB II KONSEP GARAM
Garam di dalam kimia Di dalam kehidupan sehari-hari, garam dikenal sebagai bumbu masak yang memberi rasa asin pada masakan. Sementara itu, di dalam konsep kimia, garam merupakan senyawa ion yang terbentuk dari penggabungan ion negatif sisa asam dengan ion positif sisa basa. Karena merupakan gabungan dari ion-ion sisa asam dan sisa basa, maka garam umumnya berbentuk larutan. Dalam konsep kimia, dikenal tiga jenis garam yaitu:
1. Garam yang bersifat netral, berasal dari asam kuat dan basa kuat.
2. Garam yang bersifat asam, berasal dari asam kuat dan basa lemah.
3. Garam yang bersifat basa, berasal dari asam lemah dan basa kuat. (Purba, Michael.2007:252)
Selain itu, juga terdapat garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. (Purba, Michael.2007:252) Hidrolisis garam Berdasarkan reaksi hidrolisis, yaitu reaksi zat dengan air, garam-garam bila direaksikan dengan air akan menghasilkan beberapa zat. Hidrolisis garam yang bersifat asam akan menghasilkan ion H3O+ yang bersifat asam. Sementara hidrolisis garam yang bersifat basa akan menghasilkan ion OH- yang bersifat basa. Hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun.(Purba, Michael.2007:254) Garam dapur yang telah banyak dikenal juga merupakan senyawa ion dengan rumus kimia NaCl. Bentuk padat garam ini diperoleh melalui proses kristalisasi. Garam ini berasal dari asam kuat HCl dan basa kuat NaOH, sehingga termasuk garam netral. Karena hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun, maka garam ini (NaCl) bisa dikonsumsi karena tidak mengubah keseimbangan asam basa di dalam tubuh. Pada karya tulis ini, pembahasan difokuskan pada hubungan antara garam dan perubahan suhu. Selanjutnya, yang disebut sebagai garam dalam karya tulis ini adalah garam dapur(NaCl).

BAB III HUBUNGAN GARAM DAN PENURUNAN SUHU
Aplikasi garam yang berhubungan dengan perubahan suhu Contoh aplikasi garam yang berhubungan dengan perubahan suhu antara lain:
1. Pembuatan es putar atau es krim tradisional.
2.Pencairan salju di jalan-jalan pada musim dingin, dan
3.Pencegahan terbentuknya es pada kaca mobil di musim dingin dengan mengelapnya menggunakan air garam.
Dalam karya tulis ini, contoh kasus yang akan dibahas lebih lanjut adalah aplikasi garam dalam pembuatan es putas atau es krim tradisional. Dalam proses pembuatan es putar atau es krim tradisional, bahan-bahan es putar yang telah dicampur dimasukan ke dalam sebuah wadah. Wadah itu kemudian dimasukan ke dalam wadah lain yang lebih besar. Lalu di sekitar wadah yang berisi campuran bahan-bahan es putar tadi, dimasukan campuran antara es batu dan garam dan wadah itu diputar.(wikipedia.com) Campuran antara garam dengan es batu pada pembuatan es putar tadi merupakan "lemari es" tradisional yang berfungsi menurunkan campuran sehingga memungkinkan terbentuknya es putar. Penurunan titik beku Apa yang terjadi didalam proses pembekuan campuran bahan-bahan es putar menggunakan campuran garam dan es batu adalah reaksi-reaksi kimia yang berhubungan dengan penurunan titik beku. Sudah menjadi hal yang umum diketahui bahwa air membeku pada suhu 0*C. Tapi, bagamana bila di dalam air tadi ditambahkan garam? Ternyata, bila ke dalam air ditambah dengan garam, maka akan terjadi penurunan titik beku larutan garam tersebut, sehingga larutan garam akan membeku pada suhu di bawah 0*C. Penjelasan untuk hal ini didapat bahwa titik beku suatu larutan adalah suhu saat tekanan uapnya sama dengan tekanan uap pelarutnya. Karena tekanan uap larutan lebih rendah daripada pelarutnya, larutan belum membeku pada suhu 0*C. Oleh karena itu, suhu harus diturunkan agar larutan dapat membeku. Saat pelarut akan membeku, penurunan tekanan uap pada pelarut lebih cepat daripada zat cair. Akibatnya, pada suhu di bawah titik beku pelarut terjadi keseimbangan tekanan uap larutan dengan tekanaan uap pelarut. Saat itu, pelarut akan membeku sedangkan zat terlarutnya masih dalam fase cair, sehingga larutan menjadi makin pekat sehingga titik bekunya makin rendah. (Susilowati, Endang.2009:14) Sebuah percobaan sederhana dapat dilakukan untuk mengetahui efek penambahan garam dalam es batu. Berdasarkan percobaan ini, diketahui bahwa sebagian es batu mencair. Namun, suhu campuran es dan garam lebih rendah dibandingkan suhu es murni. Selain itu, dari percobaan ini didapatkan hasil bahwa semakin banyak garam yang ditambahkan pada es maka suhu campuran akan semakin rendah. Hubungan massa garam dengan besarnya penurunan titik beku larutan secara matematis dapat di jelaskan dengan rumus: /\Tf=m.Kf dengan /\Tf merupakan penurunan titik beku.Kf merupakan tetapan penurunan titik beku molal.Dan m adalah molalitas larutan. Sementara molalitas=massa zat terlarut/massa relatif zat x 1000/massa pelarut sehingga besar /\Tf bergantung pada m zat terlarut. (Susilowati, Endang.2009:15) Namun pada kenyataannya, terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi penurunan titik beku. Salah satunya adalah besar tekanan udara. Proses pembekuan dengan campuran es dan garam Untuk mengetahui proses pembekuan menggunakan campuran es batu dan garam, dapat dilhat melalui proses pembekuan yang terjadi dalam pembuatan es putar. 

BAB IV PERCOBAAN
Untuk menjelaskan teori kenapa dan mengapa es putar dapat membeku walau tanpa disimpan dalam freezer, cobalah dulu eksperimen sebagai berikut ini:
Cobalah anda menempatkan es batu yang dicampur garam dapur dalam suatu wadah besar. Masukkan pula sebuah wadah berbentuk seperti tabung (yang sudah diisi dengan air) dalam wadah besar tadi (tanpa memindahkan campuran es dan garam dalam wadah besar).lalu aduk-aduk kedua campuran es dan garam tadi dengan menggunakan stik. setelah itu, masukkan stik yang anda gunakan untuk mengaduk es batu dan garam, ke dalam wadah tabung tersebut di atas. gerakkan stik tersebut dengan arah ke atas ke bawah. Perhatikan apa yang terjadi! air nya berubah menjadi beku bukan?
Jadi, air membeku pada suhu 0 derajat. Tapi, mengapa es putar dapat menjadi beku pada suhu di bawah 0 derajat celcius? Jawabannya terletak pada penurunan suhu. Artinya, titik beku es putar diturunkan. lalu apa yang dapt menurunkan titik bekunya? garam (pintarrr). Jadi, ketika air ditambahkan garam, maka ia akan membeku pada suhu yang lebih rendah. 10% larutan garam dapat membekukan air hingga -6 derajat celcius.
Kembali pada eksperimen di atas, maka dapat disimpulkan, garam yang dilarutkan dalam air di tabung maupun baskom adalah materi yang telah menurunkan titik beku pada air sehingga membeku. Jadi, prinsip inilah yang digunakan para tukang es putar, yaitu menggunakan garam sebagai media untuk membekukan cairan menjadi es.
BAB V KESIMPULAN
Garam bisa digunakan sebagai media untuk membekukan cairan (air) menjadi es.