Monday, April 2, 2012

Mencintai Allah

Syekh Abdul Qadir al-Jailani (Part-5)
(Pengajian 9 Jumadi al-Akhirah 545 H. di Ribath)

Diriwayatkan dari Nabi Saw :
"Bahwasanya seorang laki-laki datang menghadapnya, lalu berkata, 'Aku mencintaimu karena Allah 'Azza wa Jalla.' Beliau pun bersabda padanya, 'Jadikan bala cobaan sebagai jubah, jadikan kefakiran sebagai jubah."

Karena engkau ingin bersifat sepertiku, maka sifatilah dirimu seperti sifatku. Termasuk syarat mahabbah adalah muwafaqah (menurut). Dikisahkan bahwa Abu Bakr ash-Shiddiq ra. (rela) memberikan seluruh harta kekayaannya kepada Nabi Saw, karena kesungguhan cintanya kepada beliau. Ia berbuat seperti perbuatannya dan ikut merasakan kefakiran bersamanya, hingga ia ikut memanggul beban. Ia menurutinya, lahir dan batin, dalam kesunyian dan juga keramaian, tetapi engkau sembunyikan dinar dan dirhammu dari mereka, sambil mengharap kedekatan dan kebersamaan dengan mereka. Pakailah akal! Ini adalah mahabbah yang bohong belaka. Seorang pecinta tidak akan menyembunyikan apa pun dari kekasihnya, bahkan ia akan memberikan segala sesuatu padanya.

Kefakiran sudah melekat pada diri Nabi Saw. dan tak pernah meninggalkannya. Beliau bersabda :
"Kefakiran lebih cepat mengantarkanku kepada Zat yang mencintaiku (Allah) daripada aliran air ke muaranya."

'A'isyah, rda. menuturkan labih lanjut, "Dunia senantiasa menjadi kotoran yang menyesakkan kami selama Rasulullah Saw. masih berada di tengah-tengah kami. Selepas beliau meninggal, dunia mengalir pada kami dengan derasnya."

Jika kefakiran adalah syarat mencintai Rasul, maka syarat mencintai Allah adalah bala cobaan. Seorang Sufi menuturkan, "Setiap bala cobaan disertai dengan kesetiaan." Agar tidak dicap hanya mengaku-aku cinta Allah dengan kebohongan, kemunafikan, dan riya', maka cabut kembali klaim dan kebohonganmu. Jangan pernah engkau lintaskan ini dalam kepalamu. Jika engkau datang, maka sedekahlah, jika tidak, maka jangan ikuti kami. Jangan bersikap perlente di depan tukang tukar uang (tanpa uang), sebab ia tidak akan menerimamu dan malah akan mengeksposmu. Jangan dekati ular dan macan, sebab mereka bisa membinasakanmu. Jika engkau seorang pawang, bolelah kau dekati ular itu, dan jika engkau sudah memiliki kekuatan, maka dekatilah macan itu. Jalan (menuju) al-Haqq 'Azza wa Jalla membutuhkan kejujuran (kesungguhan, shidq) dan cahaya makrifat. Dengan kesungguhan, mentari makrifat akan muncul di hati kaum shiddiqin, dan tidak pernah tenggelam, siang maupun malam.

Wahai pemuda, berpalinglah engkau dari orang-orang munafik yang mendapat murka Allah 'Azza wa Jalla. Pakailah akal dan jangan engkau dekat-dekat dengan kebanyakan manusia (ahl az-zaman), karena mereka adalah serigala-serigala berbulu domba. Ambillah cermin pikir dan mengacalah. Mohonlah juga pada Allah agar memperlihatkan padamu akan dirimu (sendiri) dan mereka. Aku telah berpengalaman dengan manusia dan Sang Maha Pencinta. Kutemukan keburukan pada diri manusia, dan kebaikan pada Sang Pencipta. Ya Allah, selamatkanlah kami dari keburukan perilaku mereka dan anugrahkan pada kami kebaikan-Mu di dunia dan Akhirat.
 
Aku tidak menginginkan kalian demi kepentinganku, malainkan demi kepentingan kalian sendiri. Aku hanya membuat simpul pada tali kalian, dan aku tidak mengambil apa-apa dari kalian kecuali demi kemaslahatan kalian. Aku sudah memiliki sesuatu yang telah diperuntukkan khusus bagiku dan tidak kubutuhkan apa yung aku ambil dari kalian. Aku hanya tinggal bekerja atau bertawakkal apda Allah 'Azza wa Jalla. Aku tak pernah mengaharapkan pemberian kalian sebagaimana orang munafik yang riya', berpasrah diri pada kalian dan melupakan Tuhannya. Aku adalah parameter timbangan penghuni bumi (manusia), maka bersikaplah logis dan jangan bermuka manis di hadapanku, sebab aku mengetahui kualitas baik dan rendah kalian berkat pertolongan Allah dan akreditasi-Nya padaku.
 
Jika engkau menginginkan kebahagiaan, maka jadilah engkau landasan tongkatku, hingga bisa kuketuk-ketuk nadi hawa nafsumu, tabiat, Setan, musuh-musuhmu, serta kolega-kolega burukmu. Mohonlah pertolongan kepada Tuhanmu dalam menghadapi musuh-musuh ini. Si pemenang adalah orang yang bersabar menghadapinya dan si pecundang adalah orang yang menyerah pada mereka. Petaka memang banyak, tetapi muara (rumah)nya hanya satu. Penyakit juga banyak, namun tabibnya hanya satu. Hai, orang-orang yang sakit jiwa, pasrahkanlah dirimu pada seorang tabib. Jangan menuduh mereka atas apa saja yang ia lakukan padamu, karena dia lebih sayang dengan kalian daripada kalian sendiri. Membisulah di hadapnnya dan jangan sekali-kali membantahnya, niscaya kalian akan melihat segenap kebaikan di dunia dan Akhirat.
 
Kaum (Sufi) senantiasa dalam kondisi diam secara total, mati total, dan keterkejutan total. Jika hal ini telah sempurna mereka jalankan, dan mereka pun masih terus menjalaninya, maka Allah akan membuat mereka bicara kembali, sebagai mana Dia membuat bicara benda-benda mati pada Hari Kiamat. Mereka tidak berbicara kecuali jika dititahkan untuk bicara. Mereka juga tidak mengambil  jika tidak diberi. Tidak pula mereka bergembira jika tidak digembirakan. Hati mereka memang sudah menyamai hati para malaikat. Allah berfirman :
"Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (Q.S. 66:6).
 
 Mereka telah menyamai derajat malaikat, bahkan setingkat lebih tinggi berkat makrifat pada Allah 'Azza wa Jalla dan pengetahuan terhadap-Nya serta terhadap malaikat-Nya. Para pembantu dan pengikut mereka banyak menyerap manfaat dari mereka, sebab terdapat hikmah yang memancar deras di hati mereka. Hati mereka terjaga dari segala petaka, karena pataka hanya sampai pada anggota badan, struktur tubuh, dan nafsu mereka, serta tidak pernah sekalipun mencintai hati mereka.

Jika engkau ingin mencintai posisi mereka, maka engkau harus merealisasikan keislaman, meninggalkan dosa-dosa, baik yang kasat mata maupun yang tersembunyi, berlaku wara' secara universal, zuhud menjauhi kemubahan duniawi maupun kehalalannya, merasa cukup dengan kemurahan Allah, zuhud juga dalam kemurahan anugrah-Nya dan merasa cukup (kaya) dengan kedekatan-Nya (hingga tak butuh apa-apa lagi). Jikalau rasa cukupmu dengan kedekatan-Nya sudah benar-benar sahih, maka Dia akan mengucurkan anugrah kemurahan-Nya padamu. Dia akan membuka untukmu pintu-pintu bagian-Nya (qadha dan qadar), juga pintu kelembutan, rahmat, dan anugrah-Nya. Dia genggam dunia untukmu, lalu membentangkannya seluas-luasnya.

Semua anugrah ini hanya diberikan-Nya pada manusia-manusia pilihan, yaitu para wali dan shiddiqin, karena Dia Maha Mengetahui akan ketakwaan mereka. Mereka tidak pernah menyibukkan diri dengan sesuatu sampai terlena melupakan-Nya, namun pada banyak kasus, dunia tergenggam rapat dari mereka (tidak Allah kucurkan pada mereka), karena Dia lebih suka kesunyian total mereka hanya bersaman-Nya, kehadiran mereka hanya pada-Nya, dan pencarian mereka untuk-Nya. Jikalau Dia menganugerahi keduniaan pada mereka, bisa jadi mereka malah sibuk mengurusinya, duduk bersamanya, dan lupa melayani-Nya. Inilah yang biasa terjadi, sementara hal di atas adalah sesuatu yang jarang terjadi. Adapun yang jarang ini tidak terkait dengan hukum. Nabi Saw. termasuk orang yang ditawari dunia, namun tidak sibuk mengurusinya dan lupa melayani-Nya. Beliau tidak menoleh pada bagian-bagian (rezeki) dengan segala kesempurnaan zuhud dan penentangan. Beliau pernah ditawari kunci-kunci kekayaan bumi, namun beliau justru mengembalikannya sembari berkata :
"Tuhan, hidupkanlah aku sebagai orang miskin dan matikan aku sebagai orang miskin, serta kumpulkan aku kelak bersama orang-orang miskin."

Zuhud adalah anugrah kesalehan. Jika tidak, maka tidak ada seorang pun yang mampu berzuhud menjauhi (dunia)nya. Seorang Mukmin bebas lepas dari beban ambisi (mengumpulkan duniawi), tidak pula rakus dan terburu-buru. Dia berzuhud atas  segala sesuatu dengan segenap hatinya dan berpaling darinya dengan segenap nuraninya. Dia hanya sibuk dengan apa yang diperintah kepadanya, dan dia tahu pasti bahwa bagiannya tidak akan lepas darinya, hingga dia pun tidak perlu mencarinya. Dia biarkan bagian-bagian (duniawi) berlari mengejar di belakangnya, merendah dan memohon-mohon padanya untuk menerimanya.

Wahai pemuda! Engkau membutuhkan keimanan yang mengarahkanmu di jalan al-Haqq 'Azza wa Jalla, juga keyakinan yang mengokohkan  jejak langkahmu di sana. Pada awal penempuhanmu di jalan ini, engkau membutuhkan himyan (ikat celana berisi uang sebagai bekal), dan pada akhirnya engkau membutuhkan iman. Bedanya dengan jalan ke Makkah yang dikatakan oleh sebagian kalangan membutuhkan iman dulu, baru himya dan iman, di awal dan akhir perjalanan.

Sufyan ash-Shawri-semoga Allah mengasihinya-pada awal menuntut ilmu, diperutnya terikat sabuk himyan berisi uang 500 dinar untuk keperluan hidup dan belajar. Dia ketuk-ketuk sabuk itu dengan tangannya seraya berkata, "Jika tidak ada engkau, pastilah mereka sudah membuang kita." Setelah diperolehnya ilmu dan makrifat pengetahuan al-Haqq 'Azza wa Jalla, maka dia sumbangkan sisa uang yang ada padanya untuk kaum fakir dalam waktu satu hari, seraya berkata, "Jikalau langit adalah besi yang tak mencurahkan hujan, bumi berupa batu cadas yang tak menumbuhkan (tanaman) dan aku pun (harus) berkonsentrasi mencari rezeki, maka pastilah aku menjadi kafir."

Bekerja dan beriteraksilah  dengan sarana sampai imanmu benar-benar kuat, baru setelah itu berpindahlah dari sarana (sebab) pada Pemberi sarana (Musabbib). Para nabi juga bekerja, bermodal, dan berhubungan dengan sarana duniawi pada awal keadaan mereka, baru pada akhirnya, mereka pasrah diri (tawakal). Mereka mensinergikan  kerja dan tawakal sebagai awalan dan akhiran, syariat dan hakikat. Hai orang-orang yang tertolak (al-mahrum)! Jangan kosongkan tanganmu dari bekerja demi kepasrahan  diri (menunggu) apa yang ada di tangan manusia dan membebani mereka. Dengan demikian, engkau telah mengingkari nikmat takdir. Allah 'Azza wa Jalla pun murka besar padamu dan menjauhimu. Tidak bekerja dan mengemis pada manusia adalah siksaan ('uqubah) dari Allah pada seorang hamba. Nabi Sulayman As, misalnya. Setelah Allah melengserkan tahta kerajaannya, kemudian Dia menghukumnya dengan banyak hal, di antaranya mengemis dan meminta-minta. Dulu pada masa pemerintahannya, dia bekerja dan bisa makan dari hasil keringatnya sendiri, namun kemudian al-Haqq 'Azza wa Jalla menyempitkan  jalan rezeki baginya, hingga dia terpaksa harus meminta-minta. Semua itu di karenakan istrinya menyembah patung di rumahnya (Sulayman) selama 40 hari, maka selama 40 hari juga ia terus mendapat siksaan hari demi hari.

Kaum (saleh) tidak memiliki obat keceriaan bagi mendung kesedihan mereka, juga tidak meletakkan beban mereka, dan tidak pula memiliki permata kasih di mata mereka serta hiburan bagi musibah mereka, hingga mereka  bertemu Tuhan mereka. Pertemuan kaum saleh dengan Tuhannya meliputi dua jenis; pertama, pertemuan di dunia, yaitu melalui hati dan nurani kaum saleh, dan ini termasuk jarang terjadi. Kedua, petemuan di akhirat. Kaum saleh baru bisa merasakan kebagaiaan dan keceriaan setelah bertemu dengan Tuhan mereka, meskipun sebelumnya, musibah (kesedihan) terus-menerus menimpa.

(Setelah berbicara tentang nafsu, Syekh Abdul Qadir al-Jailani melanjutkan) :

Wahai pemuda! Cegahlah nafsu dari syahwat kesenangan dan kelezatan. Berilah dia makanan yang suci tanpa najis. Makanan yang suci adalah makanan halal. Adapun makanan yang najis adalah haram. Kemudian tutur Syekh lagi, berilah dia sarapan yang halal hingga dia tidak menjadi sombong, tinggi hati, dan kurang ajar. Ya Allah, kenalkanlah kami dengan-Mu hingga kami mengenal-Mu. Amin.

Cat :
Disadur dari "Rahasia-rahasia Agung Berjumpa Allah, Lautan Hikmah Kekasih Allah, 62 Pedoman Hidup untuk Menjadi kekasih Alla", hal 21 s/d 26, Penerbit Diva Press, Cetakan III Januari 2008.

Thursday, March 22, 2012

Menghasilkan Listrik dari Buah Belimbing



Belimbing yang biasa digunakan sebagai sayuran ini dihaluskan untuk diambil airnya.
Selanjutnya, dengan menggunakan media tanah yang ditaruh dalam gelas bekas air mineral, air belimbing ini disuntikkan secukupnya.
Selanjutnya, masing-masing gelas berisi tanah bercampur sari air belimbing ini dihubungkan dengan rangkaian kawat lempengan tembaga dan seng guna mengalirkan arus listrik.
Hasilnya, energi listrik pun tercipta dengan tegangan yang lumayan, yakni hingga mencapai 5 Volt, cukup untuk menghidupkan lampu penerangan. Tegangan yang dihasilkan ini juga lebih besar dari tegangan satu buah batu baterai.
Energi listrik ini tercipta karena belimbing wuluh memiliki tingkat keasaman tinggi hingga dapat mengantarkan ion dan elektron yang ada pada lempengan tembaga dan seng sehingga terciptalah arus listrik.
ata-rata, 10 butir belimbing wuluh mampu menciptakan tegangan listrik hingga mencapai 2,5 volt atau setara dengan satu buah baterai kering. Bahkan, energi listrik dari belimbing sayur ini dapat bertahan hingga satu bulan.

AIR YANG BERUBAH WARNA

Bahan & Alat :
1.
Amonia
2. Fenolftalein
3. Asam asetat (cuka)
4. Gelas kimia

Cara Kerja :
1. Siapkan ketiga jenis cairan kimia tersebut di gelas kimia yang terpisah.
2. Tuangkan fenolftalein ke dalam amonia.
3. Lihat apa yang terjadi.
4. Kemudian tuang asam asetat (cuka) ke dalam campuran kedua cairan sebelumnya.
5. Lihat hasilnya.

Apa yang terjadi ?
>Ketika fenolftalein dicampur amoniak yang keduanya sama-sama berwarna bening seperti air, tiba-tiba berubah menjadi warna merah.
Dan ketika dicampur lagi dengan asam asetat (cuka) warnanya berubah lagi menjadi bening seperti air!

Mengapa bisa begitu ?
>Karena amoniak bersifat basa, jadi ketika dicampur fenolftalein yang merupakan indikator basa, akan berubah menjadi merah. Dan ketika dicampur asam asetat (cuka) yang bersifat asam, warnanya berubah lagi menjadi bening karena ketika asam dicampur basa akan bersifat netral seperti air.

SELAMAT MENCOBA

Membuat Balon Mengembang tanpa ditiup


Kali ini kita akan melakukan percobaan sederhana membuat balon tanpa kita harus meniupnya. Bahan-bahan ini bisa didapatkan dengan mudah di rumah kita.

 
Bahan :
1. asam cuka (umumnya kadar yang dijual di warung sekitar 25 %)
2. baking soda atau soda kue atau kapur tulis
3. botol air mineral 600 mL
4. balon
5. air
cara kerja
1. Isi botol mineral dengan air cuka 1 botol
2. tambahkan air secukupnya hingga 3/4 botol
3. aduk hingga merata
4. Masukkan 3 – 4 soda kue ke dalam balon
5. Dengan tanpa menjatuhkan soda kue ke botol, pasang balon ke mulut botol
6. masukkan baking soda yang di dalam balon ke botol dengan mengoyang-goyang balon
Segera setelah tercampur, gas akan muncul dari larutan dan membuat balon mengembang tanpa harus ditiup

Penjelasan :
asam cuka bersifat asam mengandung H+
baking soda (NaHCO3) dan kapur tulis (CaCO3) memiliki gugus karbonat
saat tercampur terjadi reaksi
2H+ + CO3 2- –>  CO2 + H2O
gas CO2 (karbondioksida) yang dihasilkan akan membuat balon mengembang, campuran cuka dan soda kue akan mengembangkan balon karena cuka bereaksi dengan soda kue dan menghasilkan gas karbondioksida, gas ini yang menyebabkan balon mengembang.

Wednesday, March 21, 2012

Garam sebagai media untuk membekukan cairan menjadi es


BAB I  PENDAHULUAN
Garam banyak digunakan sebagai bumbu masak oleh ibu rumah tangga atau pengusaha restoran agar sajian menunya menjadi lebih enak terasa dilidah. Namun kegunaan lain dari garam yaiutu garam dapat digunakan untuk membekukan air.
pencampuran garam ke dalam es batu menyebabkan sebagian es batu mencair, Kemudian air dari es batu ini akan membentuk air garam. Lama kelamaan jumlah air garam yang terbentuk akan semakin banyak seiring dengan banyaknya es yang mencair. Reaksi antara garam dan es batu menimbulkan penurunan suhu. Dengan demikian reaksi ini termasuk reaksi eksoterm yaitu reaksi pelepasan panas atau energi. Hal ini terjadi karena titik beku larutan garam lebih rendah dari titik beku pelarut murni. Penyebabnya, agar larutan garam membeku garam melepaskan panas yang akhirnya panas itu diterima oleh es batu dan menyebabkan sebagian es mencair. Sementara itu, airpun mencoba membuang panas yang diterimanya. Akhirnya karena garam yang banyak tersebar dalam larutan garam membuat suhu larutan menjadi lebih rendah daripada suhu es murni. Di sisi lain, suhu campuran es putar jauh lebih tinggi dari suhu larutan garam. Hal ini mengakibatkan campuran bahan es putar melepas panasnya ke larutan garam untuk menciptakan keseimbangan suhu. Pada saat terjadi keseimbangan suhu, suhu di dalam campuran es putar menjadi jauh lebih rendah dari suhunya semula. Suhu yang rendah ini cukup untuk membekukan campuran es putar.

BAB II KONSEP GARAM
Garam di dalam kimia Di dalam kehidupan sehari-hari, garam dikenal sebagai bumbu masak yang memberi rasa asin pada masakan. Sementara itu, di dalam konsep kimia, garam merupakan senyawa ion yang terbentuk dari penggabungan ion negatif sisa asam dengan ion positif sisa basa. Karena merupakan gabungan dari ion-ion sisa asam dan sisa basa, maka garam umumnya berbentuk larutan. Dalam konsep kimia, dikenal tiga jenis garam yaitu:
1. Garam yang bersifat netral, berasal dari asam kuat dan basa kuat.
2. Garam yang bersifat asam, berasal dari asam kuat dan basa lemah.
3. Garam yang bersifat basa, berasal dari asam lemah dan basa kuat. (Purba, Michael.2007:252)
Selain itu, juga terdapat garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. (Purba, Michael.2007:252) Hidrolisis garam Berdasarkan reaksi hidrolisis, yaitu reaksi zat dengan air, garam-garam bila direaksikan dengan air akan menghasilkan beberapa zat. Hidrolisis garam yang bersifat asam akan menghasilkan ion H3O+ yang bersifat asam. Sementara hidrolisis garam yang bersifat basa akan menghasilkan ion OH- yang bersifat basa. Hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun.(Purba, Michael.2007:254) Garam dapur yang telah banyak dikenal juga merupakan senyawa ion dengan rumus kimia NaCl. Bentuk padat garam ini diperoleh melalui proses kristalisasi. Garam ini berasal dari asam kuat HCl dan basa kuat NaOH, sehingga termasuk garam netral. Karena hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun, maka garam ini (NaCl) bisa dikonsumsi karena tidak mengubah keseimbangan asam basa di dalam tubuh. Pada karya tulis ini, pembahasan difokuskan pada hubungan antara garam dan perubahan suhu. Selanjutnya, yang disebut sebagai garam dalam karya tulis ini adalah garam dapur(NaCl).

BAB III HUBUNGAN GARAM DAN PENURUNAN SUHU
Aplikasi garam yang berhubungan dengan perubahan suhu Contoh aplikasi garam yang berhubungan dengan perubahan suhu antara lain:
1. Pembuatan es putar atau es krim tradisional.
2.Pencairan salju di jalan-jalan pada musim dingin, dan
3.Pencegahan terbentuknya es pada kaca mobil di musim dingin dengan mengelapnya menggunakan air garam.
Dalam karya tulis ini, contoh kasus yang akan dibahas lebih lanjut adalah aplikasi garam dalam pembuatan es putas atau es krim tradisional. Dalam proses pembuatan es putar atau es krim tradisional, bahan-bahan es putar yang telah dicampur dimasukan ke dalam sebuah wadah. Wadah itu kemudian dimasukan ke dalam wadah lain yang lebih besar. Lalu di sekitar wadah yang berisi campuran bahan-bahan es putar tadi, dimasukan campuran antara es batu dan garam dan wadah itu diputar.(wikipedia.com) Campuran antara garam dengan es batu pada pembuatan es putar tadi merupakan "lemari es" tradisional yang berfungsi menurunkan campuran sehingga memungkinkan terbentuknya es putar. Penurunan titik beku Apa yang terjadi didalam proses pembekuan campuran bahan-bahan es putar menggunakan campuran garam dan es batu adalah reaksi-reaksi kimia yang berhubungan dengan penurunan titik beku. Sudah menjadi hal yang umum diketahui bahwa air membeku pada suhu 0*C. Tapi, bagamana bila di dalam air tadi ditambahkan garam? Ternyata, bila ke dalam air ditambah dengan garam, maka akan terjadi penurunan titik beku larutan garam tersebut, sehingga larutan garam akan membeku pada suhu di bawah 0*C. Penjelasan untuk hal ini didapat bahwa titik beku suatu larutan adalah suhu saat tekanan uapnya sama dengan tekanan uap pelarutnya. Karena tekanan uap larutan lebih rendah daripada pelarutnya, larutan belum membeku pada suhu 0*C. Oleh karena itu, suhu harus diturunkan agar larutan dapat membeku. Saat pelarut akan membeku, penurunan tekanan uap pada pelarut lebih cepat daripada zat cair. Akibatnya, pada suhu di bawah titik beku pelarut terjadi keseimbangan tekanan uap larutan dengan tekanaan uap pelarut. Saat itu, pelarut akan membeku sedangkan zat terlarutnya masih dalam fase cair, sehingga larutan menjadi makin pekat sehingga titik bekunya makin rendah. (Susilowati, Endang.2009:14) Sebuah percobaan sederhana dapat dilakukan untuk mengetahui efek penambahan garam dalam es batu. Berdasarkan percobaan ini, diketahui bahwa sebagian es batu mencair. Namun, suhu campuran es dan garam lebih rendah dibandingkan suhu es murni. Selain itu, dari percobaan ini didapatkan hasil bahwa semakin banyak garam yang ditambahkan pada es maka suhu campuran akan semakin rendah. Hubungan massa garam dengan besarnya penurunan titik beku larutan secara matematis dapat di jelaskan dengan rumus: /\Tf=m.Kf dengan /\Tf merupakan penurunan titik beku.Kf merupakan tetapan penurunan titik beku molal.Dan m adalah molalitas larutan. Sementara molalitas=massa zat terlarut/massa relatif zat x 1000/massa pelarut sehingga besar /\Tf bergantung pada m zat terlarut. (Susilowati, Endang.2009:15) Namun pada kenyataannya, terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi penurunan titik beku. Salah satunya adalah besar tekanan udara. Proses pembekuan dengan campuran es dan garam Untuk mengetahui proses pembekuan menggunakan campuran es batu dan garam, dapat dilhat melalui proses pembekuan yang terjadi dalam pembuatan es putar. 

BAB IV PERCOBAAN
Untuk menjelaskan teori kenapa dan mengapa es putar dapat membeku walau tanpa disimpan dalam freezer, cobalah dulu eksperimen sebagai berikut ini:
Cobalah anda menempatkan es batu yang dicampur garam dapur dalam suatu wadah besar. Masukkan pula sebuah wadah berbentuk seperti tabung (yang sudah diisi dengan air) dalam wadah besar tadi (tanpa memindahkan campuran es dan garam dalam wadah besar).lalu aduk-aduk kedua campuran es dan garam tadi dengan menggunakan stik. setelah itu, masukkan stik yang anda gunakan untuk mengaduk es batu dan garam, ke dalam wadah tabung tersebut di atas. gerakkan stik tersebut dengan arah ke atas ke bawah. Perhatikan apa yang terjadi! air nya berubah menjadi beku bukan?
Jadi, air membeku pada suhu 0 derajat. Tapi, mengapa es putar dapat menjadi beku pada suhu di bawah 0 derajat celcius? Jawabannya terletak pada penurunan suhu. Artinya, titik beku es putar diturunkan. lalu apa yang dapt menurunkan titik bekunya? garam (pintarrr). Jadi, ketika air ditambahkan garam, maka ia akan membeku pada suhu yang lebih rendah. 10% larutan garam dapat membekukan air hingga -6 derajat celcius.
Kembali pada eksperimen di atas, maka dapat disimpulkan, garam yang dilarutkan dalam air di tabung maupun baskom adalah materi yang telah menurunkan titik beku pada air sehingga membeku. Jadi, prinsip inilah yang digunakan para tukang es putar, yaitu menggunakan garam sebagai media untuk membekukan cairan menjadi es.
BAB V KESIMPULAN
Garam bisa digunakan sebagai media untuk membekukan cairan (air) menjadi es.

Saturday, February 11, 2012

Syeikh Abdul Qadir al-Jilany (part 3)

Mengikuti Pengajian
Syeikh Abudul Qadir al-Jilany
Hari Jum'at pagi Tanggal 21 Dzul Qa'dah Tahun 545H, di Madrasahnya.

Kemunafikan Merebak di Negerimu
Bagian ke 2

     Ingatlah Rizki itu sudah dibagi Allah Azza wa-Jalla, tidak pernah bertambah, dan tidak pernah berkurang, tidak maju dan tidak mundur. Hanya saja anda ragu-ragu jaminan Allah Azza wa-Jalla, begitu berambisi terhadap hal-hal yang bukan bagian anda. Ambisimu pada dunia itu telah menghalangi dirimu untuk hadir di majlis para Ulama yang saleh, menghalangi kebajikanmu, karena anda merasa takut jika berbuat baik anda menjadi rugi, sedikit keuntungan yang anda peroleh.
     Celakalah kalian...coba renungkan, siapa yang memberik makan anda di waktu dalam kandungan ibumu. Sekarang anda malah bergantung pada diri sendiri, pada makhluk, pada uang dan dirham, jual dan beli, bahkan bergantung pada penguasa negerimu. Dan semua yang kamu jadikan gantungan itu adalah Tuhanmu. Semua yang jadi harapanmu dan pakaianmu adalah Tuhanmu. Semua yang anda jadikan sebagai gantungan manfaat dan bahaya adalah Tuhanmu.
     Sementara anda tidak tahu bahwa Allah Azza wa-Jalla yang memberlakukan semua itu. semua ada di tanganNya, itulah Tuhanmu, dalam waktu dekat akan mencabut pendengaranmu, matamu, kekuatan pukulanmu dan hartamu, serta segala hal yang kalian jadikan andalan akan diambilNya. Allah akan memutus hubungan ketergantunganmu dengan makhluk, lalu mereka benci padamu, mereka pun juga mengambil kekuasaanmu, sampai mereka menutup semua pintumu, hingga wajahmu tertutup untuk masuk dari pintu ke pintu mereka. Bahkan mereka tidak memberikan suap makanan bagimu, kalau anda memanggil mereka, mereka pun tidak menjawab panggilanmu.
Semua itu terjadi karena pergaulanmu dengan mereka, disebabkan anda mengandalkan selain Allah, bahkan anda mendukung kemaksiatan mereka. Itulah yang sering terjadi dikalangan  orang yang hidupnya berlimpah maksiat. Diantara mereka ada yang kemudian bertaubat, memandangNya melalui pintu rahmatNya, beramal dan beribadah dengan kemuliaan.
     Wahai para makhluk, bertaubatlah kepada Allah Azza wa-Jalla. Wahai para ahli zuhud, para Ulama, para fukaha', para ahli ibadah, bagiku anda semua tidak berarti apa-apa, hidup dan matimu, kecuali jika kalian bertaubat. Jika begitu sulit di awal kehidupanmu, maka tampak padamu di akhiratnya menjelang matimu. Bila masih misterius asal darimana hartamu, jangan cepat kau ambil, tunggu dulu.
     Lihatlah kaum sufi dan orang-orang saleh, asal-usul hartanya dari sumber yang halal. Jika sumber itu muncul dari kaum shiddiqin yang menjadi pilihan Allah, sumbernya adalah tawakkal pada Allah Azza wa-Jalla. Sangat-sangat halal. Aku tidak bersama kalian di pasar-pasar kalian, tetapi Allah Azza wa-Jalla menjelaskan padaku harta kalian semua darimana, melalui jalan apa.
     Jangan sampai kalian ini memandang selain Tuhanmu di hatimu, yang membuat pandanganmu kepadaNya terhalang. Jangan sampai hatimu ada ketakutan selai takut padaNya, harapan dan cinta selain DiriNya. Bersihkan dan sucikanlah hatimu dari yang lain, hingga kalian tidak melihat adanya manfaat dan bahaya kecuali dariNya. Karena anda sebagai tamu di rumahNya.
     Anak-anakku sekalian. Apa ayng kau lihat dari wajah yang cantik dan anda mencintainya, adalah cinta yang lemah, karena anda tersiksa olehnya. Cinta yang benar adalah cinta kepada yang tidak pernah berubah. Mencintai Allah Azza wa-Jalla. Karena Dialah yang anda lihat dengan kedua matahatimu. Itulah cinta para Shiddiqin Ruhaniyyun, tidak sekedar cinta dengan imannya tetapi cinta dengan rasa yakinnya, dengan matahatinya yang tersingkapkan, sehingga memandang segala yang tersembunyi yang tidak mungkin diungkapkan.

disadur dari : Cahaya Sufi Mei 2006 hal 05 s/d 07.

Wednesday, February 8, 2012

Energi Alternatif

Yuukk… kita membuat model Pembangkit Listrik Tenaga Angin sendiri..!!!

Model Pembangkit Listrik Tenaga Angin ini cukup mudah untuk dibuat, saya pikir mungkin lebih cocok untuk anak SMP kelas 2 atau 3, tapi tidak tertutup kemungkinan untuk anak-anak usia lain yang tertarik dengan Ilmu Alam/fisika. Akan sangat baik kalau kegiatan pembuatan model ini dijadikan kegiatan praktikum di sekolah. Untuk siswa SD mungkin mereka bisa melihat gurunya membuat dan mendemonstrasikan model turbin angin ini, sementara siswa SMP atau SMA mereka bisa membuat model turbin angin ini dengan supervisi dari ibu/bapak guru tentunya, dijamin kegiatan membuat model turbin angin ini sangat menarik dan menantang bagi para siswa untuk dijadikan kegiatan praktek disekolah, karena selama ini pelajaran-pelajaran fisika lebih banyak membaca teori dibandingkan praktek, padahal untuk memberikan pemahaman tentang suatu teori cara yang paling baik adalah dengan praktek.
Model ini saya dapat ketika sedang browsing tentang turbin angin, Dengan pengerjaan yang baik, model ini bisa menghasilkan listrik AC sampai 4 Volt, cukup untuk menyalakan sebuah bola lampu kecil atau sebuah lampu LED (Light Emitting Diode). Model turbin angin ini bisa menjadi contoh yang baik pemanfaatan energi angin, proses terjadinya energi listrik dan dapat dimodifikasi untuk menghasilkan tenaga listrik yang lebih besar.

Kalau saya memposisikan diri saya menjadi seorang guru fisika, setelah pengerjaan model ini secara berkelompok selesai, saya akan meminta murid2 saya untuk memikirkan modifikasi pada model ini agar dapat menghasilkan listrik yang lebih besar, dan minggu depannya saya akan meminta mereka membuat modifikasi yang telah mereka rencanakan! pasti akan banyak ide2 baru yang akan muncul. Harapan saya, melalui kegiatan semoga para guru bisa menjadikan fisika/ilmu pasti menjadi pelajaran yang menarik dan membuat sekolah menjadi tempat yang menyenangkan bagi para siswa. Dengan kegiatan ini diharapkan akan muncul generasi muda yang cerdas dan inovatif dalam pemanfaatan energi alternatif.
Cara pembuatan, serta alat-alat dan material yang dibutuhkan bisa anda lihat dan download disini : http://www.re-energy.ca/t-i_windbuild-2.shtml, dalam bahasa inggris tentunya. Saya sendiri sudah men-download-nya, jika anda mengalami kesulitan dalam men-download, menterjemahkan, atau dalam proses pembuatan model turbin ini silahkan hubungi saya melalui blog ini, saya akan sangat senang membantu.

Sunday, January 29, 2012

Syeikh Abdul Qadir al-Jilany (part 2)

Mengikuti Pengajian Syeikh Abdul Qadir al-Jilany
Hari Jum'at Pagi tanggal 7 Dzul Qa'idah, 545 H.

Jangan Kau Ikuti Ulama yang Tidak Sholeh

          Hai Munafiq! Allah memberangus dirimu dari muka bumi. Apa yang masih tersisa dari kemunafikanmu? Sampai dirimu terus menerus mengumpat Ulama sholeh, para Auliya' yang sholeh? Kalian memakan daging mereka dalam pesta bersama dengan kelompok-kelompok munafikmu? padahal dalam waktu dekat dagingmu akan disantap oleh ulat-ulat, mulutmu, dan ualt-ulat itu akan mencabik-cabik dan merobek-rebekmu. Bumi akan menelanmu, menjepitmu dan menggilasmu.
          Tak ada kemenangan dan kebahagiaan bagi oran yang tidak memiliki baik sangka (husnudzon) kepada Allah Azza wa-Jalla dan kepada hamba-hambaNya yang saleh, tak ada kebahagiaan bagi mereka yang tidak tawadlu pada hamba-hambaNya itu. Kenapa anda tidak rendah hati kepada mereka? Padahal mereka adalah para pemuka ruhani dan pemimpin ummat. Apa pangkatmu wahai munafik, dibanding mereka?
          Padahal Allah Azza wa-Jalla telah mengikat jiwa pra Auliya dan Ulama saleh; dimana hujan turun dan tumbuhan ranum kerena mereka. Setiap makhluk seperti dibawah perlindungan mereka. Setiap orang dari mereka ini seperti gunung yang tak tergoyahkan oleh bencana dan guncangan musibah. Tauhid mereka dan ridhlo mereka begitu kokoh terhdap Allah, Tuahan mereka. Mereka senantiasa berjuang untuk ummat dan jiwanya.
          Bertaubatlah kepada Allah hai munafik! Mengaku salahlah kepadaNya, akuilah dosa-dosamu, antara dirimu dengan Allah, dan hinakan dirimu di hadapanNya. Sungguh! Kalau anda tahu apa yang ada padamu saat ini, anda semua pasti tidak seperti ini. Beradablah kamu di hadapnNya sebagaimana para pendahulumu beradab kepada Allah Azza wa-Jalla. Kenapa anda seperti banci? Watak, perilaku dan keberanianmu?
          Keberanian dalam agama adalah berani menegakkan kewajiban Allah Ta'ala. Janganlah kalian menghina ucapan para Ulama dan para sufi. Karena ucapan mereka adalah obat dan buah. Sekarang tak ada Nabi diantara kalian, kecuali kalian semua mengikuti para Ulama sholeh, karena dengan begitu kalian mengikuti jejak Nabi SAW, kerena merekalah yang mengikuti jejak nabi dengn sebenar-benarnya. Jika kalian mengikuti seperti mengikuti Nabi, jika kalian melihat seakan-akan melihat para nabi.
          Bergurulah kepada Ulama-ulama yang taqwa. Karena berguru kepada mereka membawa barokah. jangan berguru kepada Ulama-ulama yang tidak mengamalkan ilmunya, karena berguru kepada mereka malah ruyam. Jika kamu berguru kepada orang yang lebih taqwa dan lebih berilmu, maka belajarmu meraih barokah yang banyak. Tapi kalau kamu berguru kepada orang yang lebih tua dari kamu usianya, tetapi tidak ada ketaqwaan dan ilmu, maka belajarmu akan membawa bencana.
          Beribadalah untuk Allah, bukan untuk selain Allah. Tinggalkan hatimu hanya untuk Allah, jangan biarkan hatimu untuk selain Allah. Sebab beramal selain Allah bisa kufur. Membiarkan hati untuk selain Allah Riya'. Siapa pun yang tidak mengenal ini dan beramal untuk selain ini dia berada dalam kesesatan, tanpa disadari maut telah menjemputnya. 
          Hati-hati kalian. Kalianharus sampai kepada Tuhan kalian. Putuskan hatimu dari selainNya. Sebagaimana sabda Nabi SAW "Berwushullah pada orang yang berada diantara dirimu dan Tuhanmu, kalian semua akan bagahia..."
          Beradalah bersama shaf orang yang diantara dirimu dan Tuhanmu, melalui perlindungan hati orang-orang sholeh.
          Anak-anak sekalian. Jika anda temui dirimu, di hatimu, masih suka membedakan antara orang miskin dan orang kaya, maka kalian tidak akan bahagia. Muliakan orang fakir dengan kesabaran mereka, dan ambillah berkah dari mereka, bertemu mereka dan bermajlis dengan mereka. Nabi SAW, bersabda "Kaum fakir adalah para penyebar, merekalah kaum majlis Ar-Rahman di hari kiamat".
          Saat ini mereka bermajlis dengan Allah melalui hatinya, besok mereka dengan jasadnya. Para fakir adalah mereka yang hatinya zuhud dengan dunia, dan mereka memilih kefakiran dibanding kemewahan, mereka bersabar dengan kenyataan itu. Ketika telah sempurna mereka dilamar oleh akhirat. Ketika bertemu akhirat mereka melihat bahwa akhirat ternyata bukan Tuhan mereka, lalu mereka berpindah dari akhirat, lalu mereka lari karena malu kepada Tuhannya Yang Maha Agung dan Mulia. Bagaimana tidak? Kenapa harus bermukim pada selain Allah? Akhiratnya mereka bertemu dengan Sang Pencipta dan bermesraan denganNya, lalu menyerahkan semua perbuatannya padaNya, dan seluruh kebajikan dan kepatuhan, lalu mereka terbang dengan sayap-sayap kebenaran jiwanya menuju Allah Azza wa-Jalla. Mereka terbang menuju yang mewujudkan mereka, mencari Ar-Rafiiqul A'la (Allah Yang Maha Asih lagi Luhur). Meraih yang Maha Awal dan Maha Akhir, Maha Dzohir dan Maha Bathin sampai pada cakrawala kedekatan, sehingga mereka menjadi golongan yang disebut Allah Azza wa-Jalla : "Dan Mereka Sesungguhnya, di sisi Kami, Termasuk orang -orang yang sangat terpilih".
          Hati mereka, hasrat mereka dan makna mereka hanya pada Kami. Lubuk jiwa paling dalam, hanya bagi Kami.
          Jika para Sufi sudah sempurna, mereka tidak sama sekali tergoda oleh dunia dan akhirat. Langit dan bumi dan diantara langi dan bumi telah terlipat oleh hati, rahasia hati yang telah menfanakan mereka dari selain Allah dan mempertemukan Allah SWT. Kalau saja mereka ada di dunia, tetap dikembalikan pada sikap manusiawinya, demi memenuhi bagian takdir mereka, agar ilmu dan Qodlo-QodarNya tidak diganti, sehingga mereka memeperbaiki adab bersama Ilmunya Allah, Qodlo dan QodarNya. Dan mereka meraih apa yang diberikan Allah melalui jejak Zuhud, bukan dengan Nafsu dan Hawa, atau pun hasrat. Karena itu pula aturan hukum dzohir tetap terjaga bagi mereka dalam segala perilakunya. Mereka tidak pernah bakhirl kepada sesama. Kalau diberi merurahan di dunia, semuanya untuk mendekatkan diri mereka kepada Allah Ta'ala, tak sebesar atom pun di hatinya ada sisa dunia.
          Kalu kalian masih bersama dunia, kalian tak dapakan akhirat. Dan selama masih dengan akhirat kalian tak dapatkan Allah Ta'ala. Jadilah kalian sebagai pelaksana tugas Ilahi. Jangan bodoh lagi! Jangan sampai kalian tergolong orang yang disesatkan dari pengetahuan kebenaran.
          Diantara caramu bertemu Allah, temuilah orang-orang miskin melalui hartamu. Karena sedakah itu bekerjasama denga Allah Ta'ala Yang Maha Kaya dan Murah. Apakah ada yang rugi kalau bekerjasama dengan Yang Maha Kaya dan Maha Murah? Nafkahkanlah demi wajah Allah Sebiji atom yang kau nafkahkan demi Allah, akan kau dapatkan segunung balasan dariNya. Setetes yang kau nafkahkan, selautan yang diberikanNya, didunia dan di akhirat akan kau raih semuanya, pahala dan balasanNya.
          Anak-anak...kalau kau beramal untuk Allah, bersihlah tanamanmu, mengalirlah sungai-sungaimu, rimbun, ranum dan subur tanamanmu.
          Perintahkan kabaikan, cegalah kemungkaran dan tolonglah agama Allah Azza wa-Jalla. Hadiahkan semua di dalamnya dengan benar. Siapa bersedekah dalam kebaikan akan abadi sedekahnya, baik dalam sunyi, sendiri, terang-terangan, suka maupun duka, musim semi maupun kemarau. Carilah kebutuhanmu dari Allah bukan dari makhluk. Kalau kalian memang bersama sesama makhluk, sunyikan hatimu bersama Allah Ta'ala, Allah akan melimpahkan ilmahNya untuk dirimu kemana arah yang harus kau raih hajatmu. Kalau kalian mendapatkan rizki itu bukan dari mereka tatapi dari Allah SWT.
          Orang-orang sufi mengeluarkan kepentingan hasrat reskinya dari hati mereka, karena mereka tahu kadar dan bagian dariNya, lalu mereka tidak berambisi dan bernafsu mencarinya, lalu hatinya bersemayam pada Sang Pemilik semuanya. Mereka merasa cukup dengan anugrah Allah Ta'ala, atas Maha DekatNya dan PengetahuanNya. Jika sudah sempurna perilaku perjalanannya mereka menghadap arah makhluk lain, dan memberikan pencerahan pada mereka agar menuju kepada Sang Maha Diraja, dimana mereka menata hati ummat untuk dekat kepadaNya, demi diterimanya mereka dan Ridlo dariNya.
          Diantara para Sufi-semoga Allah merahmati-berkata, "Hamba Allah yang sesungguhnya adalah mereka yang ibadahnya benar-benar hanya bagi Allah, sama sekali tidak pernah mencari ganti dunia dan akhirat. Dia hanya mencariNya, bukan lainNya".
          Ya Allah, tunjukkan semua makhluk menuju pintuMu. Inilah permohonankau selamanya dan sepenuhnya terserah Engkau.
          Ini doa umum yang kupanjatkan padaNya. Adapun Allah Azza wa-Jalla berbuat sekehendakNya bagi makhlukNya. Jika hati telah benar, maka rahmat dan rasa asih akan melimpah ke sesama. 
           Seorang Sufi berkata, "Tak ada orang yang berbuat kebajikan begitu banyak dan tidak meninggalkan dosa, kecuali para Shiddiqun. Kaum Shiddiqun menginggalkan dosa besar dan kecil, kemudian mejaga wara'nya dari kesenangan syahwat, meninggalkan hal-hal yang dibolehkan tetapi masih kabur, dan hanya mencari halal yang mutlak (benar-benar halal). Kaum Shiddiqun siang dan malamnya full ibadah, mereka robohkan kebiasaan watak manusiawi, dan meraih rizki melimpah tak terhingga. Jiwanya jernih dan bersih. Ia tetap bersabar ketika terhalang keinginannya, ketika tujuannya gagal.
          Coba bayangkan, dia berdoa tapi tidak diijabah, dia memohon tapi tidak diberi, dia mengadu, tapi bertambah aduannya, dia mencari jalan keluar tapi tidak menemukan, dia mendekat tetapi tidak tahu apakah Dia dekat dengannya, seakan-akan dia tak beriman dan tak bartauhid. Dan semau itu dilakukan dengan penuh kesabaran, karena ida hanya tahu bahwa kesabarannya itulah jadi obat bagi kejernihan jiwanya, bagi pendekatan kepadaNya. Semua kebaikan akan tiba seteleh perjuangannya itu. Maka disinilah bedanya orang beriman dan orang munafik, orang bertauhid dan orang musyrik, orang yang ikhlas dan orang pamer, orang yang berani dan orang penakut, orang yang kokoh dan skeptik, orang yang sabar dan orang emosional, orang yang benar dan orang yang bathil, orang yang jujur dan orang dusta, orang pencinta dan pemberang, pengikut sunnah dan pengitu bid'ah.
          Dengarkan ucapan mereka "Jadilah didunia ini seperti orang yang terluka dan sabar atas obat yang dituangkan demi menghilangkan rasa sakitnya.
         Semua yang ada didunia adalah cobaan dan bencana ketika anda bersama makhluk. Mereka memandang dalam bencana manfaat, anugrah an kegagalan. Semua obat, dan hilangnya baik justru ketika hatimu keluar dari makhluk dan tekadmu hanya pada ketentuan takdir. Janganlah anda berambisi menjadi pemuka diantara mereka, dan hendaklah hatimu hanya bersama Tuhanmu Azza wa-Jalla, sirrmu jernih bersamaNya, hasratmu hanya menuju kepadaNya. Jika nyata bagimu seperti itu maka hatimu membumbung dibarisan para Nabi dan Rasul, Syuhada' dan Sholihin, serta Malaikat Muwarrabin. Jika langgeng konsistensimu, engaku akan besar, agung, tinggi, membumbung, dan semua kembali kepadamu. Allah melimpahkan apa yang dilimpahkanNya, memberikan apa yang diberikanNYa. Sungguh rugi orang yang tuli dari ucapan ini'.
          Wahai orang yang sibuk dengan kehidupannya, jauh dari merasa cukup bersamaku, sedangkan laba ada padaku, riasan akhirat pada diriku. Aku mengundang sekali lagi, mengumumkan sekali lagi, kenapa kalian mesih menengok selain Diriku? Aku telah memberikan segalanya. Jika berhasil meraih akhirat padakau, aku tidak makan sendiri, karena orang dermawan tidak pernah makan sendiri. Jadilah kalian orang yang melihat kemurahan Ilahi, dan anda tidak pernah melihat diriku bakhil bukan? Siapa yang mengenal Allah Azza wa-Jalla,  selainNya terasa hina. Kebakhilan itu dari ego nafsu, sedangkan nafsu si Arif telah mati jika disandarkan pada nafsu makhluk. Nafsu arif muthmainnah pada janji Allah Azza wa-Jalla, takut dengan ancamanNya.
          Ya Tuhan, limpahilah rizki pada kami sebagaimana Engkau limpahkan rizki pada kaum Sufi. Dan berikanlah kepada kami kebajikan dunia dan kebajikan akhirat, dan lindungi kami dari azab neraka".
*****

referesi : Cahaya Sufi Oktober2005, hal 05 s.d 13

Syeikh Abdul Qadir al-Jilany (part 1)

Mengikuti Pengajian Syeikh Abdul Qadir al-Jilany
Hari Ahad tanggal 9 Dzul Qa'idah tahun 555 H. dipesantrennya.

Sudahkah Engkau Pasrahkan Jiwamu Pada Allah?

          Orang beriman itu meraih bekal, sedangkan orang kafir itu menikmati. Orang beriman meraih bekal, karena itu dia berada diperjalanan, lalu menerima sedikit saja dari hartanya, dengan lebih mengedepankan  pada akhirat yang lebih besar. Ia membirkan dirinya dengan sekedar bekal seorang penempuh perjalanan, karena semua hartanya untuk akhirat. Hati dan cintanya di akhirat sana.
         Hatinya memutuskan untuk menetap diakhirat, bukan menetap di dunia dan penghuninya. Kalau ia dapat makan yang baik, ia prioritaskan makanan itu untuk orang fakir, karena ia tahu bahwa di akhirat ada makanan lebih baik dari itu semua. Tujuan utama orang beriman yang 'arif dan 'alim adalah mendekati Pintu Allah Azza wa-Jallah.
           Dengan hatinya ia ingin mendekati-Nya didunia sebelum sampai di akhirat. Mendekati dengan hatinya adalah tujuan perjelanannya.
           Aku melihat anda ketika berdiri, ruku', sujud, bangun malam, berpayah-payah, sementara hatimu terus menerus tidak pernah meninggalkan tempat, tidak keluar dari rumah WujudNya, dan tidak bergerak dari tradisiNya. Carilah Tuhanmu dengan cara yang benar, karena bukan bersusah payah itu yang disebut dengan cara yang benar. Lubangi dirimua dengan alat pelubang kebenaranmu. Buanglah tali pengikatmu dengan makhluk dengan tali keikhlasan dan tauhidmu untuk meraih segalanya degan tangan zuhudmu di dalamnya. Lemparkan hatimu sampai ke pantai lautan kedekatan dengan Tuhanmu Azza wa-Jalla. Pada saat itu akan datang kepadamu kapal pertolongan yang meraihmu menuju Allah Azza wa-Jalla.
         Dunia ini adalah lautan, dan imanmu adalah kapal. Disinilah Luqman Al-Hakim ra, berkata, "Wahai anakku, dunia adalah lautan, dan iman adalah kapal, angin yang menjalankan perahunya adalah keta'atan, dan benua adalah akhirat."
          Wahai orang-orang yang terus menerus bermaksiat, dalam waktu dekat kamu akan buta, tuli, lumpuh dan miskin. Kerasnya hati para makhluk akan merampas hartamu penuh kerugian. Berfikirlah, kembalikan pada Tuhanmu Azza wa-Jalla. Jangan sampai kamu musyrik karena hartamu, dan kalian mengandalkan  hartamu itu. Renungkanlah datangnya maut. Minimalkan ambisi duniawimu, pendek dan potonglah angan-khayalanmu. Sebagaimana Abu Yazid al-Bisthamy ra, berkata, "Orang mukmin yang arif sama sekali tidak menuntut Allah, bukan tuntutan dunia, bukan pula tuntutan akhirat. Ia hanya meminta dari TuhanNya."
        Anak-anak, kembalilah pada Tuhanmu dengan hatimu. Orang yang bertobat adalah yang kembali kepada Allah Azza wa-Jalla, sebagaimana firmanNya : "Kembalilah Kepada Tuhanmu..."
      Kembalilah, maka kalian serahkan semuja kepadaNya, serahkan jiwamu, lemparkan dirimu di hadapanNya, pada Rencana, Takdir dan perintahNya, larangan dan kehendakNya. Lemparkan hatimu tanpa kata-katamu, tanpa tangan dan kakimu, tanpa mata, tanpa "bagaimana", tanpa "kenapa", tanpa kontra dan tanpa berbeda. Tetapi dengan keselarasan dan kejujuran, dengan ucapan yang benar, dengan perintah yang benar, dengan takdir yang benar, dan engkau dapatkan kehendak yang benar. Kalau kamu seperti itu, pasti hatimu akan kembali dengan musyahadah kepadaNya. Jangan bersenang dengan sesuatu, tetapi hati-hati dengan sesuatu itu, sesuatu mulai di bawah Arasy sampai bintang tsuraya. Cepatlah lari dari semua makhluk itu, sampai tak tersisa di hatimu. Beradab dengan para syeikh tidak baik kecuali pada orang yang telah berkhidmah demi keselamatan makhluk. Lihatlah perilaku mereka bersama Allah Azza wa-Jalla.
          Banyak orang yang membikin pujian dan cacian seperti hujan dan kemarau, malam dan siang, keduanya silih berganti, dipandang semuanya dari Allah Azza wa-Jalla, karena semua itu takdir Allah Azza wa-Jalla. Ketika sudah benar-benar nyata di mata mereka, mereka pun tidak menghiraukan pujian orang memuja dan tidak lari dari cacian apra pencaci. Karena hati mereka telah keluar dari kecintaan terhadap makhluk maupun kebencian mereka. Justru mereka merasa kasihan sekali dengan para makhluk itu.
             Jangan sampai kalian disesatkan oleh ilmu, yang membuat anda tersesat. Anda Sholat dan puasa demi makhluk, sampai para makhluk itu merasa tunduk padamu, menyerakan hartanya padamu, memuji anda dirumah-rumah mereka dan di majlis-majlis mereka, dan anda merasa berhasil karena makhluk-makhluk itu. Jika maut menjemputmu, siksa mendatangimu, kesusahan dan penderitaan yang menghalangi dirimu dengan mereka, padahal tak satupun  yang bisa menolong dirimu, dan harta yang kalian raih dari mereka itu dirampas orang lain, sementara siksa dan hisap menantimu, sungguh wahai mahrum, anda dapatkan semua di dunia, tapi anda dapatkan semua siksa di akhirat esok.
              Ahli ibadah adalah para wali, dan para abdal yang mukhlis sangat dekat dengan Allah Azza wa-Jalla. Para ulama yang mengamalkan ilmunya adalah pengganti Allah di bumiNya, menjadi utusanNya, mewarisi para NabiNya dan RasulNya. Bukan kalian wahai orang yang di sibukkan oleh retorika, bukan kalian yang religius-formalis sementara batin anda bodoh.
         Apa yang anda dapatkan? Islam? Islam anda tidak benar! Pada hal dasar Islam itu Shahadat. Sementara hatimu tidak bersyahadat. Kalian berucapTiada Tuhan Selain Allah, tetapi anda dusta. Di hatimu terkumpul berhala-berhala ketakutanmu pada penguasamu, lalu menjadi sesembahan hatimu yang menjubli jiwambu.
            Prinsip mengandalkan karyamu, labamu, upayamu, penghlihatanmu, pendengaranmu, penglihatanmu, pukulanmu, adalah berhala-berhala. Pandanganmu bahwa manfaat, bencana, anugrah, hambatan, kamu anggap dari makhlulk, adalah berhala-berhala. Betapa banyak orang menyebutkan semua ini  dengan ucapannya, lalu mereka memamerkan, menampakkan seakan-akan mereka ini ahli tawakkal pada Allah Azza wa-Jalla, justru dzikir mereka hanya di lisan, bukan sampai di hatinya. Mereka begitu bangga dengan stylenya, dan mereka katakan, "Nah, begini ini...inilah...bukankah kami ini muslim? besok diakhirat akan tampak jelas cacat mental mereka,  dan jelas keburukannya.
              Hai Celaka! Anda mengokohkan dalam ucapan "Tiada Tuhan....." Dengan menafikan semuanya, dan "Kecuali Allah...." sebagai penetan total padaNya, bukan selainNya. Lalu kenapa masih ada sisa waktu bagi hatimu untuk mengandalkan yang lain selain Allah Azza wa-Jalla? Anda bohong besar! Ternyata anda punya berhala yang anda andalkan? Padahal hati adealah yang beriman, yang menyatu, yang mukhlish, yang taqwa, yang wara', yang zahid, yang meyakini, yang mengenal, yang mengamalkan. Hatimulah pemimpin, yang lain hanya pasukan. Kalau kamu mengucapkan Laailaaha Illallah, haruslah hatimua dulu baru lisanmu. Pasrahkan PadaNya, gantungkan padaNya, bukan pada lainNya.
            Biarkan lahirmu sibuk dengan aturan hukum, tetapi hatimu harus bersama Allah Azza wa-Jalla. Biarkan dzohirmu menghadapi kebajikan dan kejahatan, tetapi hatimua harus sibuk bersama pencipta kebajikan dan kejahatan. Yang mengenalNya, akan sampai kepadaNya. Semua ucapan ada dihadiratNya. Tawadlu'lah padaNya dan hamba-hambaNya kesedihan, tangisan, ketakutan dan rasa hinamu, rasa malumu, penyesalanmu atas keteledoranmu karena hilangnya ma'rifat dan pengetahuan serta kedekatan denganNya. "Allah yang bertindak apa yang dikehendakiNya, tidak akan ditanya apa yang dilakukanNya, dan mereka justru yang ditanya (apa yang mereka lakukan)".
             Renungkan apa yang kurang, yang teledor, yang bodoh, yang terlempar, yang bodoh, yang terlempar, yang bakal menimpanya, dan lihatlah kemasa depan yang dihadapinya, apakah ia diterima atau ditolak oleh Allah SWT, apakah ia diberangus, apakah kelak di hari kiamat bersama orang yang beriman atau bersama orang-orang kafir. Nabi SAW saja bersabda : " Akulah yang paling ma'rifat kepada Allah, dan paling takut kepadaNya ".
            Diantara jumlah kecil para arifin, ada yang membaca apa arifin, ada yang membaca apa yang ada di Lauhul Mahfudz, lalu ia merenungkan di hatinya, dan Allah memerintahkan untuk menyembunyikannya, tidak menampakkan melalui nafsunya, dengan tetap berislam, menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya, sabar atas bencana, dan Zuhud dari segala hal selain Allah Azza wa-Jalla. Sama bagi mereka antara debu dan emas, antara pujian dan cacian, antara pemberian dan halangan, antara nikmat dan derita, antara kaya dan miskin, antara ada dan tiadanya sesam makhluk. Kalau sudah sempurna semua itu Allah dibelakang mereka secara total, baru kemudian Allah memberikan stempel dengan kepemimpinan ruhani dan kewalian atas makhluk. Setiap orang yang memandangnya senantiasa meraih manfaat karena Kharisma Ilahi dan cahayaNya yang membias padanya.
              Ya Tuhan Kami, berikanlah kami di dunia kebajikan, dan di akhirat kebajikan, dan lindungilah kami dari siksa neraka.
*****

referensi : Cahaya Sufi november 2005, hal 05 s.d 11