Saturday, May 28, 2011

Service Sepeda Motor

MELEPAS BAUT PATAH
    Memang tak diharapkan ada baut mesin atau komponen sepeda motor patah di dalam lubang ulirnya. Namun, bagaimana jika terjadi? Tentu harus dilepas dari lubang ulirnya, kecuali jika komponen tersebut sudah tidak dipakai lagi.
    Sebelum membicarakan cara melepas baut yang patah, ada baiknya jika menelaah pula sebab-sebab baut patah di dalam ulirnya. Penyebab baut patah di dalam ulirnya antara lain sebagai berikut :
1. Pengencangan Baut Terlalu Kuat
   Pengencangan baut pada sepeda motor sudah ditentukan besarnya. Jika tidak diukur dengan kunci momen, pengencangan batu dapat terlalu keras karena perasaan tak dapat digunakan sebagai ukuran. Pada saat pekerjaan kondisinya baik, mungkin kekuatannya berleihan sehingga dalam mengeraskan baut terlalu kuat sampai patah.

2. Baut Berkarat
    Baut-baut yang lama tidak dilepas mungkin berkarat atau kotor. Karat dan kotoran tersebut menghambat putaran batu saat dilepas. Akibatnya, baut tertahan. Jika batu terus diputar dengan kunci, baut bisa patah. Jika karat tadi telah merusak baut hingga diameternya mengecil, baut mudah patah meskipun diputar dengan kekuatan yang kecil.

3. Baut Miring
   Sering terjadi pemasangan baut tidak tepat. Mungkin karena tergesa-gesa atau memang tidak mengerti cara memasang baut yang benar. Sebelum dikeraskan, baut cukup dipasang dengan tangan. Putar dengan tangan beberapa kali. Jika baut masuk dengan mudah, teruskan dengan kunci.
Pemasangan baut yang miring merusak ulir. Jika terus dipaksakan, baut bisa patah.. Pemasangan baut yang miring sudah dapat dirasakan sejak awal pemsangan karena baut terasa berat diputar meskipun belum masuk semua.

 4. Ulir Baut Tidak Cocok
    Kadang beberapa baut mirip sekali bentuk dan ukurannya. Montir yang belum berpengalaman atau ceroboh membiarkan baut-baut dari berbagai macam bentuk dan ukuan bercampur menjadi satu. Akibatnya, pada saat komponen-komponen akan dirakit lagi, baut-baut tersebut bisa tertukar. Jika ulir baut tidak cocok, meskipun cara pemasangannya benar, baut tersebut berat diputar. Jika pengerasannya diteruskan, baut bisa patah. Oleh karena itu, ulir baut harus cocok dengan ulir lubang bautnya.

5. Batu Dilepas Pada Saat Panas
    Suhu mesin menyebabkan pemuaian komponen-komponen mesin. Besarnya pemuaian tersebut, antar lain, bergantung dari jenis bahan dan panas yang diterima bahan. Jika baut dan lubang bautnya tersebut dari bahan yang berbeda, besarnya pemuaian juga berbeda.Perbedaan pemuaian menyebabkan tegangan baut bertambah sehingga kekerasan pemasangannya bertambah. Dalam keadaan ini, jika baut dilepas, akan berat sekali. Jika dipaksakan, batu patah. Hal ini juga bisa terjadi jika panas anara baut dengan lubang bautnya berbeda, mesikpun bahan keduanya sama. Perbedaan panas yang diterima menimbulkan pemuaian yang berbeda, sehingga baut bertambah tegang. Akibatnya, baut sulit dilepas. Jika dipaksakan, tentu patah.

6. Cara Melepas baut Salah
    Dua batu atau lebih yang digunakan untuk mengikat harus dilepas secara bertahap dan bergantian. Masing-masing baut harus lepas bersama. Jika cara melepas baut tidak bertahap, baut yang dilepas kemudian akan menerima regangan dari komponen yang diikat. Akibatnya, jika baut tidak kuat, dapat patah di dalam ulirnya. Atau jika baut diputar berat, akibatnya baut patah.
Baut yang patah harus dilepas jika komponen masih akan digunakandan harga komponen lebih mahal dari pada bautnya. Teknik melepasnya ada berbabai macam cara, antara lain sebagai berikut :

a. Dibor
   Cara ini dapat dilakukan dengan mesin bor kecil atau mesin bor yang besar, sesuai dengan letak bautnya. Baut yang patah, dibor sampai sebatas ulir baut. Mata bor jangan sampai merusak ulir lubang baut. Jika baut yang sudah berlubang hingga tersisa sedikit, putar baut tersebut atau congkel dengan obeng sampai baut dapat dikeluarkan. Jika ulir lubang baut harus dirusak karena baut sulit diambil, diameter lubang hasil pengeboran harus sebatas dalamnya ulir lubang baut, tidak bolehlebih dalam.Cara ini memang lebih mudah tetapi harus membuat ulir baru.

b. Diputar Dengan Obeng
   Jika baut yang patah aak besar dan tidak terlalu dalam letaknya, patahan baut dapat dilepas dengan obeng. Sebelum diputar, pada permukaan penampang baut dibuat alur terlebih dahulu. Jika diputar terasa berat, obeng dimiringkan, kemudian dipukul searah putaran baut lepas.

c. Dilas
   Cara lain melepaskan baut yang patah adalah dengan dilas. Patahan baut di dalam lubang ulir dilas sampai rusak. Cara ini sering kurang rapi karena pinggi lubang ulir ikut leleh. Ulir yang baru harus dibuat lagi.

Cara Membuat Ulir Lubang Baut
Jika ulir lubang baut harus dirusak, untuk melepas patahan baut, berarti ulir yang baru harus dibuat. Cara yang mudah membuat ulir lubang baut adalah dengan cairan resin.
a. Baut lubang baut sebesar diameter baut.
b. Masukkan cairan resin secukupnya.
c. Masukkan baut kelubang baut sampai cairan baut terdesak ke sisi batang baut.
d. Biarkan beberapa jam hingga cairan resin keras.
e. Lepaskan baut dengan memutar sesuai ulirnya. Ulir baru telah terbentuk. Coba berulang-ulang sampai
    terasa ringan keluar masuk baut.

Cara lain membuat ulir adalah dengan disok. Caranya sebagai berikut :
a. Buat lubang melebihi diameter lubang ulri sebelumnya.
b. Pasang penyumbat dari logam yang sama denga rapi, rapat, dan baik.
c. Las bagian tepi penyumbat dengan rapi.
d. Haluskan permukaan penyumbat dengan diamril.
e. Buat lubang pada penyumbat tersebut dengn dibor. Besarnya diameter bor sama dengan diameter baut.
f. Buat ulir baru pada lubang hasil pengeboran tersebut dengan alat khusus.

No comments:

Post a Comment